Mahasiswa Teknik Informatika Unila Mengikuti Sakura Exchange Program 2016 – University of Kitakyushu : Dengan Tema Smart City, Low carbon, Solid waste
Pemerintah Jepang melalui Sakura Exchange Program 2016 bekerja sama dengan University of Kitakyushu, mengundang para pelajar terbaik dari berbagai negara di Asia untuk mengikuti program Workshop dan Transfer Knowledge IPTEK dan implementasinya pada dunia industri.
Salah satu Mahasiswa Teknik Informatika yang terpilih dalam program Sakura ini adalah Arham Abiyyan (Teknik Informatika 2014), selain Arham terpilih juga Jofanda Delano Harigan (Teknik Elektro 2014), mereka berdua mewakili Universitas Lampung mengikut Sakura program 2016. Kegiatan ini berlangsung tanggal 7 November – 17 November 2016, pada batch 2016 ini terdapat beberapa pelajar lain yang berasal dari Indonesia yaitu;
- Danang Arengga (Universitas Negeri Malang)
- Suci Pratiwi (Universitas Pasundan)
- Ade Imas Agusningtyas (Universitas Airlangga)
- Edo Dwi Praptono (Univeritas Airlangga)
- Jofanda Delano Harigan (Universitas Lampung)
- Arham Awal Abiyan (Universitas Lampung)
- Silvia Fitriani (Universitas Andalas)
- Nicky Novely Kirana (Institut Teknologi Bandung)
- Bimasatyaji Surya Ramadhan (Institut Teknologi Bandung)
- Fauzy Satrio Wibowo (Universitas Negeri Malang)
Selain dari Indonesia, Sakura Program juga mengundang pelajar terbaik dari beberapa Negara diantaranya; Republic of China, Republic of Korea, Mongolia, Taiwan, Brunei Darussalam, Kingdom of Cambodia, Republic of Indonesia, Lao People’ s Democratic Republic, Malaysia, Republic of the Union of Myanmar, Republic of the Philippines, Republic of Singapore, Kingdom of Thailand, and Socialist Republic of VietNam http://ssp.jst.go.jp/EN/outline/pamph_en.pdf
Lokasi 1 : Eco-Town Project
Eco-town Project merupakan proyek pembangunan menuju kota ramah lingkungan E melalui pendidikan dan penelitian dasar di bidang lingkungan. Kitakyushu adalah salah satu kota di Jepang yang menerapkan Eco-town. Sejak tahun 1980 Kitakyushu sudah melakukan berbagai penelitian tentang pengelolaan sampah dan di tahun 2001 Eco-town Project diresmikan di Kitakyushu. Kitakyushu telah membagi wilayah Eco-Town menjadi 3 wilayah utama, yaitu Hibiki Recycling Area yang mempunyai fokus di bidang daur ulang sampah atau limbah, Practical Research Area yang merupakan pusat Eco-town di Kitakyushu, dan Hibikinada East Area yang merupakan pusat energi dan reuse sampah. Lokasi yang telah dikunjungi oleh peserta Sakura Program 2016 adalah Coca Cola West, Nishinihon Kaden Recycle Corporation (NKRC), Recycle Tech dan West-Japan Auto Recycle Co.,Ltd (WARC).
Gambar 1. Pabrik Recycling Vent Machine Coca – Cola
Coca Cola West adalah pabrik daur ulang vending machine yang dikeluarkan oleh perusahaan Coca Cola. Vending machine yang masuk ke pabrik akan dipadatkan hingga membentuk balokan baja. NKRC merupakan pabrik yang mendaur ulang televisi, kulkas, pendingin ruangan dan mesin cuci. Proses yang dilakukan yaitu memisahkan bahan komponen penyusun mesin-mesin tersebut. Recycle Tech adalah pabrik daur ulang mesin fotocopy dan ofce automatic (OA) equipment, sedangkan WARC merupakan pabrik daur ulang mobil. Gambar disamping merupakan dagram alir pengelolaan sampah di Kitakyushu.
Kitakyushu ternyata memiliki sebuah industri daur ulang beberapa mesin elektronik yang sangat maju bernama Corporation Recycle Tech yang berada dalam naungan perusahaan Shinryo. Corporation Recycle Tech berdiri sejak Desember 1998 dan berlokasi di kawasan eco-town Kitakyushu.Industri ini bergerak di bidang daur ulang mesin fotokopi dan ofce automatic (OA) equipment lainnya seperti komputer, mesin fax dan printer.
Gambar 2. Penjelasan Dari Staff
Mesin fotokopi dan OA equipment yang didaur ulang rata-rata berumur 5-6 tahun dan berasal dari Pulau Kyushu dan Yamaguchi. Mesin yang masuk ke pabrik akan diperiksa kelayakannya terlebih dahulu, apabila mesin tersebut sudah tidak layak maka akan didaur ulang. Daur ulang dilakukan dengan cara memisahkan komponen mesin yang berbeda, kemudian komponen dikumpulkan sesuai jenisnya. Pabrik ini dapat mendaur ulang 99% mesin fotokopi yang masuk. Satu mesin fotokopi didaur ulang oleh 1 orang pekerja selama 20-30 menit. Perusahaan ini mempekerjakan perempuan dibagian pembongkaran mesin dan pekerja laki-laki bertugas di bagian angkut barang, alasannya karena wanita lebih hati-hati, rapi, dan detail dalam membongkar barang. Jumlah pekerja yang ada di industri ini sebanyak 40 pekerja, termasuk diantaranya penyandang disabilitas. Alasan perusahaan memperkerjakan penyandang disabilitas karena tidak dibutuhkan pendengaran yang tajam selama proses daur ulang
Produksi kendaraan bermotor, salah satunya mobil, yang terus meningkat tiap tahunnya merupakan tantangan yang harus dihadapi pemerintah karena akan meningkatkan juga produksi sampah kendaraan. Namun, Kitakyushu memiliki solusi untuk menganggulangi masalah tersebut. Kitakyushu memiliki industri daur ulang mobil bernama West-Japan Auto Recycle Co.,Ltd (WARC). Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mendaur ulang 1 mobil adalah 40 menit.
Gambar 3. Hasil Recycling Mobil
Berikut proses daur ulang mobil yang dilakukan WARC: 1.Outer body part collection Pemisahan komponen yang masih layak pakai. Biasanya dijual dengan harga setengah dari harga komponen baru non-daur ulang 2.Liquid collection Penurunan semua cairan dalam mobil seperti oli dan bahan bakar 3.Plastic collection Pemisahan komponen yang terbuat dari plastik seperti ban, jok, karpet dan aki 4.Functional parts collection Pemisahan komponen seperti mesin, kaca, dan komponen lain berbahan dasar logam 5.Non-ferrous parts collection Pemisahan komponen non-besi seperti kabel, heatercore, dan evaporator 6.Press forming process Kerangka baja mobil yang sudah dipisahkan dengan komponen lainnya ditekan dari atas, bawah dan samping dengan mesin seberat 600 ton hingga berbentuk balok berukuran 50 x 60 x 70 cm.
Gambar 4. Hasil Geprekan Mobil
Setiap tahunnya WARC dapat mendaur ulang hingga 70.000 mobil. WARC dapat mendaur ulang 99% komponen mobil yang sudah tidak terpakai. Semua komponen yang telah dipisahkan dan balok baja hasil daur ulang mobil akan dikirim ke industi daur ulang lain untuk diolah lebih lanjut.
Lokasi 2 : Biotope Area
Pada tahun 1998, Pemerintah Fukuoka memiliki proyek eco- town, yaitu membuat land reklamasi di Hibikinada. Material land berasal dari abu hasil pembakaran (insinerasi) sampah organik, namun selama beroperasi selama 6 tahun pertama mulai terbentuk ekosistem baru di landll tersebut. Pada tahun-tahun awal pengoperasian landll, hewanhewan yang berasal dari daerah lain mulai bermigrasi ke land tersebut, seperti burung dan capung. Salah satu burung yang datang membawa biji tanaman dan menjatuhkannya di sepanjang tanah land, lama kelamaan biji tersebut tumbuh menjadi tumbuhan / semak belukar di dalam kawasan land. Kawasan ekosistem di dalam land kemudian diberi nama biotope. Kawasan biotope juga memiliki ekosistem perairan buatan yang berasal dari genangan air yang mengisi cekungan di dalam kawasan tersebut.
Gambar 5. Peta Area Biotope
Di kawasan biotope ini lama kelamaan mulai muncul beberapa makhluk hidup penghuni baru seperti tikus mini yang panjangnya hanya 10-15 cm, burung elang, ikan dan hewan melata seperti ular. Tidak hanya dijadikan kawasan konservasi ekosistem untuk hewan dan tumbuhan saja, namun di sekitar daerah ini terdapat juga aktivitas lain seperti pengoperasian pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga angin, dan pembangkit listrik tenaga air. Hal tersebut membuktikan bahwa aktivitas manusia dan makhluk hidup lainnya dapat berjalan secara harmonis di suatu wilayah walaupun berbeda kepentingan.
Lokasi 3 : Kitakyushu Smart Community Center
Kitakyushu Smart Community adalah sebuah komunitas yang mengembangkan energi alternatif cerdas masa depan dengan konsep Community Energy Management System (CEMS). Kitakyushu Smart Community berada dibawah perusahaan Fuji Eletric. Kitakyushu Smart Community dipusatkan di kawasan Higashida, Yahata yang dibentuk oleh 77 industri dan organisasi selama 5 tahun (2010 – 2015) dengan 26 program. Kitakyushu Smart Community memiliki luas 120 ha dengan apartement house sebanyak 218 unit dan 6 unit digunakan untuk percobaan implementasi hydrogen energy.
Gambar 7. Area Control Kitakyushu Smart Community
Dikawasan Higashida diterapkan 6 jenis energi alternatif ramah lingkungan yaitu Higashida Natural Gas Generation Power Plant dengan kapasitas 33.000 kW, Solar Photovoltaic Power dengan kapasitas 819 kW, Wind Power Generation dengan kapasitas 6 kW, Solar Heat dengan kapasitas 153 kW, Storage Battery dengan kapasitas 565 kW, dan Hydrogen Power Generation dengan kapasitas 113 kW.
Gambar 8. Penjelasan Mengenai Pembangkit Hidrogen
Komunitas ini mengajak masyarakat dan perusahaan untuk menerapkan energi panas matahari, secara aktif mengajak untuk gerakan saving energy, menjadikan consumer menjadi prosumer (produser + consumer). Dengan sistem seperti ini mereka dapat mengatur sendiri pengeluaran energi yang mereka butuhkan.
Lokasi 4 : IGES
Seiring berjalannya waktu permasalahan lingkungan yang muncul semakin beragam dan pelik, maka dari itu hadirlah Institute for Global Environmental Strategies (IGES) yang terbentuk berdasarkan inisiatif dari pemerintah Jepang yang bekerja sama dengan Kanagawa Prefecture berdasarkan Charter for the Establishment of the Institute for Global Environmental Strategies. IGES terbentuk pada bulan Maret 1998 dan berlokasi di Kanagawa. IGES bekerjasama dengan beberapa negara, antara lain yaitu Indonesia (Surabaya), Filipina (Cebu), Thailand (Map Ta Phut dan Rayong), dan Myanmar (Mandalay).
Gambar 9. Penjelasan Mengenai Proyek IGES
Kerjasama tersebut dilakukan dengan tiga fokus utama yaitu esiensi penggunaan sumberdaya lokal, penurunan tingkat karbon dan ketahanan kota, serta peningkatan kerjasama dengan mitra lokal di Kitakyushu. Terdapat beberapa program penanganan esiensi penggunaan sumber daya lokal yang telah dilakukan oleh IGES di Kitakyushu maupun negara-negara mitra IGES, diantaranya, manajemen limbah padat yang terintegrasi dan dukungan terhadap kebijakan nasional dan strategi pengembangan 3R Ÿ Program JCM City-to-City Collaboration yang bertujuan menurunkan tingkat karbon dan ketahanan kota serta menggali potensi pemanfaatan sumberdaya energi lokal yang ada seperti tenaga surya, angin, dan panas Ÿ Pengenalan pendidikan lingkungan dan pembangunan kota, serta kolaborasi dengan mitra di Kitakyushu untuk memperkenalkan pembangunan kota yang berkelanjutan