Profil Mahasiswa PS Teknik Informatika Berprestasi Dengan IP 4.0, Reksa Suhud Tri Atmojo

Reksa Suhud Tri Atmojo, merupakan Mahasiswa PSTI berprestasi angkatan 2015 (NPM: 1515061024) dengan Dosen Pembimbing Akademik (PA) Ing. Hery Dian Septama, S.T., yang berhasil memperoleh Indeks Prestasi (IP) 4.0 pada semester ganjil 2018/2019 lalu. Berikut autobiografi Reksa.

Nama saya adalah Reksa Suhud Tri Atmojo. Sedangkan, nama panggilan saya adalah Reksa. Saya merupakan seorang anak yang dilahirkan di kota tapis berseri Bandar Lampung, pada tanggal 10 Oktober 1997. Saat ini, sedang bertempat tinggal di pinggiran kota Bandar Lampung, sebuah perumahan kecil yang bernama Perumahan KORPRI. Saya merupakan anak ke 3 (tiga) dari 3 bersaudara,  adik dari sepasang perempuan kembar Nisri Wiji Wahyuni dan Nisa Wiji Wati. Ayah saya bernama Ir. Tri Margo Yuwono, M.H. yang bekerja sebagai Kepala Badan Pertanahan Nasional disalah satu kabupaten yang berada di Kalimantan Tengah yang berada dibawah naungan Kementrian Agraria Republik Indonesia. Sedangkan, Ibu Saya bernama Siti Rukani, seorang wanita hebat yang bekerja sebagai salah satu staff di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Bandar Lampung.

Pada tahun 2001, saya memulai jenjang pendidikan di TK Assalam selama 1 tahun, prestasi pertama yang berhasil saya dapatkan adalah saya berhasil menjadi Juara 1 Lomba Membaca pada waktu itu. Lalu, di tahun 2002 saya melanjutkan jenjang pendidikan selanjutnya di Sekolah Dasar Negeri 2 Harapan Jaya selama 6 tahun lamanya, Alhamdulillah prestasi kecil yang berhasil saya raih adalah Peringkat kedua nilai Ujian Akhir Nasional Berstandar Nasional (UASBN) terbesar di sekolah tersebut. Jenjang pendidikan berikutnya adalah di SMPN 29 Bandar Lampung pada tahun 2008. Ditempat saya berseragam putih biru ini, saya mulai mengikuti beberapa kegiatan pengembangan diri (atau ada juga yang menyebutnya dengan kegiatan ekstrakurikuler) yaitu kelompok belajar biologi. Berkali saya diikutkan lomba LCT (Lomba Cerdas Terampil) tingkat kota bersama teman-teman, namun selalu gagal. Dititik inilah, saya mulai merasa menjadi anak yang tidak memiliki prestasi apa-apa yang bisa diraih, hanya sebatas mendapatkan ranking 10 besar dikelas sewaktu itu. Sehingga, saya mulai mencari beberapa hobby, entah kenapa hobby saya jatuh kepada dunia otomotif. Saya dan ayah saya berjuang bersama menghidupkan sebuah “rongsokan bekas taksi” menjadi sebuah kendaraan yang layak jalan dipakai sehari-hari.

Setelah saya lulus setelah 3 tahun menimba ilmu dari SMPN 29 Bandar Lampung, saya melanjutkan pendidikan ke salah satu sekolah yang menganut Rancangan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI), yaitu SMAN 9 Bandar Lampung dengan saingan pendaftar yang bahkan hingga luar provinsi (teman sebelah tempat duduk saya sewaktu tes masuk berasal dari medan). Alhamdulillah, usaha dan doa tidak pernah mengkhianati hasil, sehingga pada tahun 2012 saya resmi menjadi siswa SMAN 9 Bandar Lampung dengan system kurikulum pendidikan system kredit semester (SKS).

Pada saat menjadi siswa SMAN 9 Bandar Lampung, saya masuk ke ekstrakurikuler Cyber9 pada Divisi IT yang focus membahas tentang IT, misalnya perangkat keras, perangkat lunak, website, dsb. Sehingga, saya mulai mendapatkan hobby baru yaitu mengotak-atik komputer.  Pada suatu hari, ada sebuah virus computer yang memiliki banyak varian sedang naik daun, yaitu SALITY. Virus computer ini terkenal paling bandel pada masanya, bagaimana tidak, virus ini bisa menghapus file system OS Windows sehingga menyebabkan computer yang terjangkit virus ini tidak bisa melakukan booting ditandai dengan tulisan “NTLDR file is missing…” sewaktu melakukan cold-booting. Ada sebuah antivirus lokal yang tidak bisa mendeteksi banyaknya varian virus sality ini, setelah saya melakukan analisa ternyata metode algoritma deteksi virus yang digunakan antivirus ini adalah checksum CRC32 yang hanya menghasilkan hash 32 bit. Maka dari itu, saya dan dengan dibantu ayah saya memberanikan diri mengembangkan sebuah Free PC Antivirus yang menggunakan Bahasa pemrograman BASIC yang relative usang dan IDE yang cukup usang pula yaitu Visual Basic 6.0. Antivirus tersebut kami namai REKGO ANTIVIRUS (http://rekgoantivirus.blogspot.com). Apa bedanya? Metode yang kami gunakan adalah algoritma checksum MD5 yang menghasilkan hash 128 bit sehingga pengecekan dapat terjadi lebih akurat. Sampel demi sampel virus kami dapatkan dari hasil system “colok-cabut” flashdisk dari satu warnet (warung internet) ke warnet lainnya. Tidak puas sampai disitu, kami mengembangkan real-time scanner yang sifatnya dinamis (kebanyakan antivirus developer menyebutnya dengan heuristic scan) sehingga dapat memenuhi standar EICAR (EUROPEAN EXPERT GROUP FOR IT-SECURITY) Test. Fitur selanjutnya yang kami kembangkan adalah optimize windows, dimana fitur yang kami tawarkan adalah menghapus registry yang redundant dan menghapus program/aplikasi yang tidak diinginkan (Potentially Unwanted Program (PUP)).  Sayang sekali pada awal tahun 2017, Rekgo Antivirus terpaksa kami hentikan pengembangannya karena pengguna banyak beralih ke windows 10 yang notabene tidak support environmentnya dengan IDE Visual Basic 6.0 sehingga kami sering mendapatkan masukkan Rekgo Antivirus sering mengalami Bug, bahkan pernah ada seseorang yang melaporkan Rekgo Antivirus menyebabkan computer seseorang orang tersebut mengalami BSOD (Blue Screen of Death).

image003

Pada Tahun 2015 ketika saya lulus SMA. Betapa senang hati ini karena saya lolos SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri di Program Studi Teknik Informatika (PSTI) Universitas Lampung yang sesuai dengan minat saya pada waktu itu. Ketika berada disemester pertama, saya mulai belajar membuat web e-commerce berbasis wordpress pada mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi. Sewaktu semester kedua, saya mengembangkan Desktop Application pencatat riwayat perawatan berkala kendaraan bermotor yang saya namai Vechile Service Data Recorder (VSDR) pada mata kuliah Algoritma dan Pemrograman 2 (lihat video berikut https://www.youtube.com/watch?v=rzxUjcGFcDg). Pada semester ketiga, saya jatuh hati kepada embedded system sehingga saya mulai belajar merakit sensor dan actuator ke project board Arduino dan membuat system monitoring suhu, running text (lihat video https://www.youtube.com/watch?v=IjC-ymJX3VE), infrared laser person counter, dsb. , Pada semester keempat di mata kuliah Jaringan Komputer saya berhasil membuat simulasi rancangan Jaringan Komputer di Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Waringin Barat, dan pada sewaktu itu pula saya diajak magang kerja di Unit Pelayanan Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT TIK) Universitas Lampung pada bulan Maret 2017 oleh salah satu dosen PSTI. Namun, saya meninggalkan kegiatan di Unila Robotika dan Otomasi Divisi UAV (Unarmed Aerial Vechile) dan mulai lebih banyak belajar di UPT TIK. Di UPT TIK saya belajar bagaimana cara menginstall ulang Server, membuat virtual machine, memberikan IP ke perangkat server, dsb. yang focus kepada system operasi Linux sehingga pada saat semester kelima pada masa perkuliahan saya, saya dipercaya menjadi asisten mata kuliah Sistem Operasi oleh salah satu dosen PSTI, dan pada saat saya melakukan magang kerja saya berhasil lolos sertifikasi dibidang jaringan Mikrotik Certified Network Associate (MTCNA) dan Mikrotik Certified Routing Engineer (MTCRE). lihat di : https://mikrotik.com/training/certificates/b107982c3829a3fab5a3

 Pada semester keenam, saya melakukan Kerja Praktik (KP) di PT. PGAS Telekomunikasi Nusantara (pgascom) selama satu bulan dan berhasil membuat Sistem Monitoring Network Services Berbasis Web dengan Protokol ICMP.

image006

Selain itu, pada saat saya duduk dibangku kuliah semester keenam saya berhasil membuat sebuah aplikasi android pencari kantor dinas di kota bandar lampung dan mengunggahnya ke dalam google play store

Pada bulan juli 2018, saya mengikuti kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) dan saya membuat sebuah program kerja pembuatan Sistem Informasi Geografis (SIG) Lokasi Potensi Desa dan Usaha Mandiri di Desa Teluk Dalem (Kunjungi http://tiny.cc/sigtelukdalem) berbekal sedikit pengetahuan yang saya ketahui dari Mata Kuliah Sistem Informasi Geografis dan Sistem Basis Data)

image007

Alhamdulillah, sekarang saya berhasil mencapai semester ketujuh dengan Indeks Prestasi (IP) sempurna untuk kesekian kalinya . Bicara soal tips, bisa dibilang tidak ada tips khusus untuk mendapatkan IP yang relatif bagus, hanya saja metode pembelajaran yang dipilih oleh Dosen PSTI sangatlah tepat dimana sebagian besar dari mereka membuat metode pembelajaran Project-Based Learning dan Problem-Based Learning, sebagian besar waktu kuliah dihabiskan dengan pembuatan project tugas akhir mata kuliah, sehingga apabila menemui masalah, mahasiswa diwajibkan kritis dalam bertindak untuk menciptakan rasa penasaran, ingin belajar dan terus mencari tahu sampai masalah terpecahkan.  Metode pembelajaran ini sangat menguntungkan untuk orang yang sulit menghafal teori seperti saya, sehingga pada saat ujian saya hanya tinggal menjawab dari segala permasalahan yang sudah saya pelajari dan saya alami sebelumnya tanpa harus membaca banyak literatur, tumpukkan text-book, dan bahan belajar lainnya dengan sistem belajar Sistem Kebut Semalam.

image009

Apakah sistem pembelajaran yang baik sudah cukup? Tidak, itu juga bergantung bagaimana cara kita menyikapinya. Project-Based Learning dan Problem-Based Learning membangun rasa ingin tahu yang besar dalam diri kita, sehingga apabila kita menemui masalah, bangun rasa ingin tahu yang besar dan mulai mencari tahu bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut dengan belajar, bertanya, dan sebagainya.

 

Sekian, sedikit autobiografi mengenai diri saya…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *