Dikti Kucurkan Rp400 Juta Untuk PMW Unila
(Unila) : Direktorat Jendral Perguruan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) gelontorkan dana Rp400 juta bagi pengembangan kewirausahaan mahasiswa Universitas Lampung (Unila) melalui Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) tahun 2014.
Ketua Tim Seleksi PMW Unila Hartono, S.Sos,. M.A. mengatakan, tahun ini Dikti telah menganggarkan Rp400 juta sebagai alokasi dana PMW tahun 2014. Melalui program ini para mahasiswa akan memperoleh dana segar pengembangan wirausaha Rp5-7 juta per orang.
Salah satu pencapaian program PMW yakni melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) yang diadakan tiap tahun agar para mahasiswa berani berwirausaha pada masa kuliah. Peserta diklat PMW tahun ini sebanyak 55 mahasiswa. Mereka berasal dari berbagai fakultas di Unila dengan berbagai pengembangan usaha. Mulai dari mikrobisnis di bidang kuliner hingga makrobisnis seperti pengembangan potensi sumber daya alam di daerah.
Hartono menegaskan, langkah yang dilakukan Dikti ini ditujukan agar para mahasiswa mampu membentuk soft skill yang terfokus pada pembentukan mental dalam menghadapi tekanan dan berani menangkap peluang bisnis di tengah masyarakat. PMW pada mahasiswa sendiri ditekankan pada aspek umum rencana usaha. Meliputi aspek ekonomi dan pemasaran, produksi, manajemen, organisasi, dan keuangan.
“Ulasan mengacu pada hasil survei pengamatan pangsa pasar atau survei kelayakan usaha. Para peserta harus mampu mengetahui psikologis konsumen, mempunyai keunggulan pada produk dan pemakaian pemasarannya,” ucapnya di Aula lantai 4 Rektorat Unila, Jumat (13/6).
Pria yang juga Tim Konselor PMW Dikti di Lampung ini menambahkan, PMW merupakan program pengembangan wirausaha di kampus. Program ini sudah berlangsung untuk angkatan ke enam. Selama itu pula PMW Unila sudah menetaskan 600 wirausaha muda berhasil dengan rata-rata lulusan 50 orang per tahun dari pelaksanaan PMW setahun sekali.
“Penyerapan sarjana semakin sempit. Perlu pengembangan wirasausaha yang dikembangkan agar punya karir di bisnis,” paparnya.
Dosen Jurusan Administrasi Niaga FISIP Unila ini juga membedakan Program Kewirausahaan Mahasiswa (PKM) dengan PMW. Menurutnya PKM bisa diikuti oleh mahasiswa yang tidak dibatasi tingkat semesternya, akan tetapi aspek kerja sama pun pendek. Sedangkan PMW hanya bisa diikuti mahasiwa semester akhir dengan syarat mahasiswa telah menempuh 80 SKS untuk program S1, dan 60 SKS untuk diploma.
Untuk menjadi member PMW Unila, sambungnya, harus melewati berbagai seleksi ketat. Pada 2014 ini perekrutan peserta PMW Unila dimulai dari fase sosialisasi formulir yang telah menjaring sebanyak 379 orang. Kemudian dilakukan seleksi awal berkas sehingga pesertanya menjadi 171 orang, baru masuk seleksi wawancara dan tersisa 55 orang. Jumlah ini yang berhak mengikuti diklat PMW.
Ditambahkan Hartono, penanganan wirausaha tidak melulu fokus di pengembangan usaha bisnis tapi memupuk jiwa kemandirian agar ketika lulus mempunyai solusi tidak terpaku jaringan kerja berbasis instansi. Untuk itu pematangan soft skill penting pada banyak hal. PMW akan membimbing, memonitoring, mengarahkan, dan mengembangkan potensi mahasiswa agar menghasilkan.
“Penilaiannya bisa berbentuk poster dan berbagai media dokumentasi lainnya. Hal itu yang dikoreksi dari tim seleksi Dikti dan Unila. Hasil penilaian itu juga akan dipublikasi pada pekan kreativitas umum mahasiswa bertepatan dengan Dies Natalis Unila September mendatang,” pungkasnya.[] Inay
Sumber: http://www.unila.ac.id/dikti-kucurkan-rp400-juta-untuk-pmw-unila%e2%80%8f/